- Back to Home »
- cerita seks »
- Nafsunya Customerku
Posted by : tentang dewasa
Sabtu, 25 Mei 2013
Sejak ikutan nungguin posko mudik salah satu operator selular itu, aku
ditawari bekerja parttime di salah satu cabangnya yang ada dideket
rumahku. Aku sih mau aja, kerjaannya enteng, ketemu banyak orang dan
temen2nya asik2 semuanya. Mana ada kan kerjaan senyaman itu. Gaji mah
jadi nomer 2 buatku. Setelah mendapatkan training singkat mengenai
teknis pekerjaan, aku mulai bekerja di kantor itu. Kalo ada customer
yang datang dengan membawa masalah yang komplex, aku didampingi oleh
temenku yang senior (maksudnya yang dah banyak pengalamannya, bukan yang
SENeng Istri ORang lo). Tidak susah mempelajari semua teknis
pekerjaannya, sehingga setelah lewat masa percobaan, aku dah bisa
dilepas. Masih juga sih kalo ada customer yang menanyakan masalahnya
yang aku tidak mengerti, aku minta bantuan dari temen2 yang lain. Mereka
dengan segala senang hati membantu dan mengajari aku sehingga aku bisa
mandiri dalam bekerja. Suatu saat, ada customer yang datang ke kantor,
aku menyambutnya dengan sapaan standar; “Selamat siang pak, saya Ines,
ada yang bisa saya bantu”. “Gini Nes”, langsung aja si customer bertanya
tanpa memperkenalkan diri. “Aku baru aja dikasi hp yang 3G. Aku gaptek
neh orangnya. Katanya 3G nya kudu diaktipin, bisa kau bantu aku”. “O,
itu mah gampang pak …, boleh tau namanya pak.” “Pinondang, panggil aja
Pino”. “Boleh saya liat hp nya pak Pino”. Dia menyerahkan hpnya ke aku.
Aku kutak kutik lah hpnya untuk mengaktifkan fitur yang dia minta, gak
lama, tapi aku sengaja perlambat. Suka aku melihat pak Pino ini. So
pasti dah gak abg lah seperti tipe lelaki kesukaanku, late thirties atau
paling banter early forties, ganteng, tubuh atletis, gak krempeng.
Sambil kutak katik hpnya, beberapa kali aku menatap wajah gantengnya
sambil tersenyum.
“Manis juga kau kalo senyum”, dia memujiku. “Ah, bapak bisa aja”.
Akhirnya selesailah pekerjaannku. “Pak, kita tes ya apakah fitur yang
bapak minta itu jalan atau enggak”. Kupake hpnya untuk kontak ke hp ku,
kuberikan hpnya ke dia dan mengajarkan apa yang dia harus lakukan.
Ketika nyambung, tampaklah wajahku di hpnya dan wajahnya di hp ku.
“Nyambung kan pak, ya udah matikan aja”. Dia memutus koneksinya.
“Gampang ya kutak katiknya, tapi daripada repot kan mending aku kemari,
ketemu prempuan cantik macam kau lagi. Aku mesti bayar biayanya?” “Gak
usah pak, free buat bapak yang ganteng”, jawabku menimpali pujiannya.
“Makasi ya”. dan diapun pergi meninggalkan kantor. Sampe disitulah
perjumpaanku dengan pak Pino.
Ternyata pak Pino tidak menyia2kan no hp ku yang ada di hpnya ketika aku
mencoba mengecek hasil kerjaku. Satu sore, hp ku berdering. Aku gak
kenal nomornya, rupanya dari pak Pino. “Hai, ini Ines kan, masih ingat
aku”. “Ya pak, saya Ines, bapak siapa?” “Wah pendek kali ingatan kau,
baru seminggu yang lalu aku mampir di kantor kau. Aku Pino, yang minta
tolong diaktipkan hp baruku itu”. “O pak Pino, pakabar pak, tumben neh
kontak Ines, hp nya ngadat lagi?” “enggak, mau say hello aja ma prempuan
cantik yang pernah bantu aku”. “Wah tersanjung neh Ines dipuji lelaki
ganeng macam bapak”. “Janganlah kaupanggil aku bapak, aku ni belon tua2
amat”. “Habis mesti Ines panggil apa dong”. “Panggilah aku bang Pino
saja ya cantik”. “Siap bos, eh bang Pino”. “Kau ada acara lepas
kantor?”. “Napa bang, gak ada tuh, mo ajak Ines jalan ya”, langsung aja
aku srobot. “Wah cerdas kali kau, aku belum bicara kau dah tau maksudku.
Gimana, bersedia?” “Buat lelaki seganteng abang, apa sih yang enggak?”
“Ok deh, kau bubar jam brapa, nanti aku jemput kau”. “wah Ines mesti
lembur nih bang sampe jam 7″. “No problemo, nanti jam 7 ku jemput kau,
ditempat yang sama seperti yang aku datangai kan”. “Iya bang’. “Jam 7
ya”. Klik, sambungan terputus.
Jam 7 kurang 5, bang Pino dah nunggu aku didepan kantorku. “Wah cantik kali kau Nes, mana seksi lagi”. Memang aku mengenakan pakean kesukaanku, yang serba ketat sehingga bang Pino bisa menikmati kemontokan tubuhku dengan matanya. Aku dipandangi dari ujung rambut ke ujung kaki. “Wah seksi kali kau Nes, gak tahan aku”. “apanya yang gak tahan bang”. Dia tidak menjawab. “Mo kemana kita bang”. “Jalan aja, ke mal yang deket sini ya”. “Siapa takut”. Aku naik ke mobilnya dan meluncurlah mobil kearah mal yang letaknya tidak jauh dari kantorku. Gak sampe 15 menit kami dah di basement mal. Aku digandengnya menuju lift, agresif sekali ni lelaki, pikirku, tapi aku ya diam saja. “Kita cari makan dulu ya Nes, dah laper kan. kau suka makanan apa?” “Apa aja juga Ines suka bang”. “Wah jangan2 anti aku kaumakan juga ya Nes”. “Bagian2 tertentu aja bang yang dimakan”, jawabku menjurus. “Maksud kau?” Aku tidak menjawab, hanya memberikan senyumku yang paling manis. “Bisa aja kau, nanti kau yang aku makan”. “Mau dong”, jawabku nantang. Aku diajaknya makan di foodcourt, kita milih makanan yang kita sukai dan kita habiskan makanan yang dah dibeli dalam sasana canda tawa. Bang Pino pinter banget menghidupkan suasana, aku dibuatnya terpingkal2 karena jokenya yang rada2 vulgar. Selesai makan, “Kita mo kemana lagi bang?” “Kau ada yang mo dibeli, kita cari aja kalo ada”. “Ada sih bang, Ines mo beli jeans”. “Yuk kita ke dept store”. “Dibayarin ya bang”, kataku merengek. “Beres, apa sih yang enggak buat prempuan cantik dan seksi macam kau”. Aku segera menuju ke konter jeans di dept store itu. Aku dibelikan beberapa potong pakean, jeans dan kaos2 seksi. Ketika melalui konter pakean renang, “Nes, ada bikini tuh, beli Nes, aku pengen ngeliat kau pake bikini, pilih yang paling minim Nes”. Aku tau dah dia mo ngapain sepulangnya dari mal. “Daleman Ines juga model bikini kok bang, malah tipis lagi dalemannya, gak cuma minim”, bisikku. “O gitu, jadi mo beli gak”. “Gak usah lah bang, mending juga cari daleman model bikini yang Ines belon punya ya bang”. Dia mengiyakan aja. Aku meilih beberapa potong daleman yang modelnya aku belon punya. Dia membayari semuanya, tajir juga dia. Dimobil, “Makasi ya bang, abang royal banget deh beliin Ines macem2, sekarang abang mo ajak Ines kemana lagi”, tantangku. “Ke apartmentku ya”. “Siapa takut”.
Jam 7 kurang 5, bang Pino dah nunggu aku didepan kantorku. “Wah cantik kali kau Nes, mana seksi lagi”. Memang aku mengenakan pakean kesukaanku, yang serba ketat sehingga bang Pino bisa menikmati kemontokan tubuhku dengan matanya. Aku dipandangi dari ujung rambut ke ujung kaki. “Wah seksi kali kau Nes, gak tahan aku”. “apanya yang gak tahan bang”. Dia tidak menjawab. “Mo kemana kita bang”. “Jalan aja, ke mal yang deket sini ya”. “Siapa takut”. Aku naik ke mobilnya dan meluncurlah mobil kearah mal yang letaknya tidak jauh dari kantorku. Gak sampe 15 menit kami dah di basement mal. Aku digandengnya menuju lift, agresif sekali ni lelaki, pikirku, tapi aku ya diam saja. “Kita cari makan dulu ya Nes, dah laper kan. kau suka makanan apa?” “Apa aja juga Ines suka bang”. “Wah jangan2 anti aku kaumakan juga ya Nes”. “Bagian2 tertentu aja bang yang dimakan”, jawabku menjurus. “Maksud kau?” Aku tidak menjawab, hanya memberikan senyumku yang paling manis. “Bisa aja kau, nanti kau yang aku makan”. “Mau dong”, jawabku nantang. Aku diajaknya makan di foodcourt, kita milih makanan yang kita sukai dan kita habiskan makanan yang dah dibeli dalam sasana canda tawa. Bang Pino pinter banget menghidupkan suasana, aku dibuatnya terpingkal2 karena jokenya yang rada2 vulgar. Selesai makan, “Kita mo kemana lagi bang?” “Kau ada yang mo dibeli, kita cari aja kalo ada”. “Ada sih bang, Ines mo beli jeans”. “Yuk kita ke dept store”. “Dibayarin ya bang”, kataku merengek. “Beres, apa sih yang enggak buat prempuan cantik dan seksi macam kau”. Aku segera menuju ke konter jeans di dept store itu. Aku dibelikan beberapa potong pakean, jeans dan kaos2 seksi. Ketika melalui konter pakean renang, “Nes, ada bikini tuh, beli Nes, aku pengen ngeliat kau pake bikini, pilih yang paling minim Nes”. Aku tau dah dia mo ngapain sepulangnya dari mal. “Daleman Ines juga model bikini kok bang, malah tipis lagi dalemannya, gak cuma minim”, bisikku. “O gitu, jadi mo beli gak”. “Gak usah lah bang, mending juga cari daleman model bikini yang Ines belon punya ya bang”. Dia mengiyakan aja. Aku meilih beberapa potong daleman yang modelnya aku belon punya. Dia membayari semuanya, tajir juga dia. Dimobil, “Makasi ya bang, abang royal banget deh beliin Ines macem2, sekarang abang mo ajak Ines kemana lagi”, tantangku. “Ke apartmentku ya”. “Siapa takut”.
Dia mengajak aku ke apartmentnya. Sepanjang perjalanan aku ngobrol saja
dengan dia. Dia menanggapi obrolanku dengan santai juga, kadang
tangannya mengelus pahaku. “Udah gak tahan ya bang”, godaku sambil
membiarkan tangannya mengelus2 pahaku. Saat itu memang aku pake rok yang
lumayan mini. Rabaannya semakin lama membuatku semakin napsu. Kubuka
pahaku agak lebar.
Melihat aku mengangkangkan pahaku, tanggannya bergerak ke atas ke
selangkanganku. Jari2nya mulai mengelus belahan memekku dari luar. Wow
rasanya, napsuku menggelegak, aku jadi gak sabar lagi untuk dien tot.
CDku langsung menjadi lembab karena cairan memekku membanjir. “Bang”,
kataku, “Ines udah basah bang”. “Udah napsu banget ya Nes, aku juga
sudah napsu, sebentar lagi sampe kok”. Kami sampe diapartmentnya.
Mobilnya langsung meluncur ke basement menuju ke parking lot dia. Kami
turun mobil, aku digandengnya menuju ke lift. Dia memijit tombol yang
paling atas. “Penthouse ya bang”, tanyaku. “Semi, tapi ada pool
kecilnya”. “Abang tinggal sendiri?”. “Iya, aku duda, gak punya anak”.
Sesampai dilantai apartmentnya, pintu lift terbuka, kami masuk ke
apartmentnya. Ruangannya gak terlalu luas, ada seperangkat sofa, tv,
sound system dan meja makan. Diberandanya ada pool kecil yang dilingkari
taman kecil yang asri dan ada saungnya.
Aku segera keluar menuju saung. dia menyalakan lampu temaram, di saung
itu ada dipan yang cukup lebar untuk 2 orang dengan matrasnya. “Bang,
romantis ya. Abang sering ya bawa prempuan kemari”. Ya begitulah, kan
aku perlu penyaluran”. “Kok gak nikah lagi bang”. “enak gini lah bebas
merdeka mo ngapain juga”. “Diluar tapi hawanya panas ya bang”. “Kita
berendem aja yuk”. “Yuk”, jawabku. Aku langsung saja melepas tanktopku,
kemudian kulepas rok miniku. Kemudian bra dan CDku. Pakaian kuletakkan
di dipan. Dia melotot memandangi tubuhku yang dah telanjang bulat itu.
jembutku yang lebat meliputi daerah selangkanganku. Toketku yang ukuran
34C masih kencang dihiasi 2 pentil yang membesar, maklum deh sering
diisep sama lelaki yang sering mengencaniku.
Segera aku mencebur ke pool, sementara dia membuka pakeannya, sehingga
hanya memakai CD. kontolnya kelihatan besar, karena sudah ngaceng,
tercetak jelas di CDnya. Kemudian dia pun nyebur ke kolam, menghampiriku
dan memelukku. Bibirku diciumnya, lidah kami saling berbelit. Tangannya
mulai meremas2 toketku sambil memlintir pentilnya. Segera pentilku
menjadi keras.
“toketmu kenceng ya Nes, pentilnya gede.”, katanya. Aku diam saja sambil
menikmati remasan tangannya. kontolnya yang keras menekan perutku.
“Bang, ngacengnya sudah keras banget”, kataku. “Kita ke dipan yuk”. Aku
sudah tidak bisa menahan napsuku lagi. Segera aku keluar kolam. Aku
telentang didipan, menunggu dia yang juga sudah keluar dari kolam. Dia
berbaring disebelahku, bibirku kembali diciumnya dengan penuh napsu dan
tangannya kembali meremas2 toketku sambil memlintir2 pentilnya. “Isep
dong bang..” pintaku sambil menyorongkan toketku ke wajahnya. Langsung
toketku disepnya dengan penuh napsu. Pentilku dijilatinya.”Ohh.. Sstt..”
erangku keenakan. Jarinya mulai mengelus jembutku, kemudian jarinya
langsung menyentuh belahan bibir memekku dan digesek-gesekkan dari bawah
ke atas.
Gesekannya selalu berakhir di it ilku sehingga menimbulkan kenikmatan
yang luar biasa. memekku langsung berlendir, rasanya lendir juga
membasahi seluruh bagian dinding dalam memekku. “Oo.. Ooh! Uu.. Uuh!”
desahku sambil menekan tangannya yang satunya untuk terus meremas-remas
toketku. Aku sungguh sudah tidak tahan lagi, “Bang, Ines udah gak tahan
nih”. Kedua kaki kukangkangkan sehingga tampak jelas jembutku yang
lebat. Dia kembali meraba dan mengelus memekku. Dia menyelipkan jarinya
ke belahan memekku yang sudah basah dan menyentuh dinding dalam
memekkku. “Bang..! Aduuh! Ines sudah enggak tahan, udah pengen
dimasukkin”, pintaku. Bukannya langsung memenuhi permintaanku malah
jarinya beralih menggosok-gosok it ilku. “Aduuh! bang..nakal!” seruku.
Aku pun semakin tidak karuan, kuremas kontolnya yang sudah keras sekali
dari luar CD nya. toketku yang sudah keras sekali terus saja diremas2,
demikian juga pentilku. “Ayo dong bang dimasukin, Ines sudah benar-benar
enggak kuu.. at!” rengekku lagi. Kemudian dimasukkannya jarinya ke
dalam memekku yang sudah basah kuyup. Dengan tanpa menemukan kesulitan
jarinya menyeruak masuk ke dalam memekku. memekku langsung dikorek2,
dindingnya digaruk-garuk. Benjolan seukuran ibu jari yang tumbuh di
dalam liang memekku dimainkannya dengan ujung jarinya hingga badanku
tiba-tiba menggigil keras dan kugoyang-goyangkan pantatku mengikuti
permainan ujung jarinya. Dia menelungkup diselangkanganku dan mulutnya
langsung mengulum bibir memekku. Cairan yang membasahi sekitar
selangkanganku dijilatinya dan setelah bersih bibirnya kembali mengulum
bibir memekku.
Kemudian giliran it ilku mendapat giliran dikulum dan dilumat dengan
mulutnya. Jari tangannya kembali menyeruak masuk ke dalam memekku, aku
benar-benar hampir pingsan dibuatnya. Tubuhku kembali terguncang hebat,
kakiku jadi lemas semua, otot-otot perutku jadi kejang dan akhirnya aku
nyampe, cairan memekku yang banjir ditampung dengan mulutnya dan tanpa
sedikit pun merasa jijik ditelan semuanya. Aku menghela napas panjang,
dia masih dengan lahapnya melumat memekku sampai akhirnya selangkanganku
benar-benar bersih kembali. memekku terus diusap2nya, demikian juga it
ilku sehingga napsuku bangkit kembali. “Terus bang.. Enak..” desahku.
“Ayo dong bang.. Ines udah nggak tahan”. tetapi dia masih tetap saja
menjilati dan menghisap it illku sambil meremas2 toket dan pentilku. Dia
melepaskan CDnya yang basah, kontolnya yang besar dan lumayan panjang
sudah ngaceng keras sekali mengangguk2. Aku dinaikinya dan segera dia
mengarahkan kontolnya ke memekku. Perlahan dimasukkannya kepala
kontolnya.
“Enak bang..” kataku dan dia sedikit demi sedikit meneroboskan kontolnya
ke memekku yang sempit. memekku terasa sesek karena kemasukan kontol
besar, setelah kira-kira masuk separuh lebih kontolnya mulai dienjot
keluar masuk. “Terus bang..kontolnya enak” erangku keenakan. Dia terus
mengenjot memekku sambil menyorongkan dadanya ke mulutku. Pentilnya
kuhisap. dinding kiri dan kanan dari lubang memekku itu bergetar-getar
seperti memijit-mijit batang kontolnya. Ketika dia mulai
menggoyang-goyangkan pantat untuk menggerakkan kontol maju mundur,
pijitan-pijitan didalam memekku semakin terasa. Enak banget. AKu sendiri
sudah tidak bisa membuka mata lagi karena keenakan. Napasku nggak
beraturan, dan aku mengerang nikmat. Dia bisikin ke aku, “memek kau
rasanya enak”. Aku cuma menyahut: “ahhhhhhh ….. ahhhhhhhh …… ahhhhhhhh”.
Sementara itu aku mengerakkan pantatku maju-mundur mengimbangi enjotan
kontolnya sembari makin mempercepat pijitan-pijitan di dalam lubang
memeknya. Belum berapa lama dienjot, dia mengajak tukar posisi. Sekarang
aku yang diatas Kuarahkan memekku ke kontolnya yang tegak menantang.
Dengan liar aku kemudian mengenjot tubuhku naik turun. toketku yang
montok bergoyang mengikuti enjotan badanku. Dia meremas toketku dan
menghisap pentilnya dengan rakus. “Bang.. kontolnya besar, keras
banget..”, aku terus menggelinjang diatas tubuhnya. “Enak Nes?’
tanyanya. “Enak bang..en totin Ines terus bang..” Dia memegang
pinggangku yang ramping dan menyodokkan kontolnya dari bawah dengan
cepat. Aku mengerang saking nikmatnya. Keringatku menetes membasahi
tubuhnya.
Akhirnya, “Ines nyampe bang”, jeritku saat tubuhku menegang merasakan
nikmat yang luar biasa. Setelah itu tubuhku lunglai menimpa tubuhnya.
Dia mengusap-usap rambutku sambil mencium bibirku.
Setelah beberapa saat, kontolnya yang masih ngaceng dicabut dari dari
memekku. Aku ditelentangkannya, dan dia naik ke atasku. Kembali memekku
dijilatinya. Kedua lututku didorongkannya sedikit ke atas sehingga bukit
memek ku lebih menungging menghadap ke atas, pahaku lebih
dikangkangkannya lagi, dan lidahnya dijulurkan menyapu celah-celah
memekku. Lidahnya dijulurkan dan digesekkan naik turun diujung it il ku.
Aku hanya bisa merasakan nikmatnya sambil meremas- remas kontolnya
dengan penuh nafsu. Cairan lendir yang keluar kembali dari memekku
dengan lahap dihisapnya. Bibirnya terus mencium dan melumat habis bibir
memekku. Dapat kurasakan hisapan mulutnya yang kuat menghisap memekku,
lidahnya menjulur masuk ke dalam memekku dan sempat menyentuh dinding
bagian dalamnya. Saking dalamnya mulutnya menekan memekku, hidungnya
yang mancung menempel dan menekan it ilku. Aku kembali merasakan
kenikmatan lebih, apa lagi saat wajahnya dengan sengaja
digeleng-gelengkan ke kiri dan ke kanan dengan posisi hidungnya tetap
menempel di it ilku dan bibirnya tetap mengulum bibir memekku sambil
lidahnya terus mengorek memek ku. Aku tak kuasa membendung napsuku.
“Oocch! bang.. Teruu.. Uus! Ines nyampe lagi bang”, suaraku semakin
parau saja. Kugoyangkan pantatku mengikuti irama gesekan wajahnya yang
terbenam di selangkanganku. Kujepit kepalanya dengan pahaku, badanku
menggigil hebat bagaikan orang kejang.
Aku menarik nafas panjang sekali, semua cairan memekku dihisap dan
ditelannya dengan rakus sekali hingga habis semua cairan yang ada di
sekitar memekku. Dia tetap dengan asyiknya menjilati memekku. Kemudian
jilatannya naik ke atas, ke arah perutku. Lidahnya bermain-main
dipusarku, sambil tangannya langsung meraba dan meremas kedua toketku,
jilatannya juga semakin naik menuju toketku. Jengkal demi jengkal
jilatannya semakin naik. Mulutnya sudah sampai ke dadaku. Kini giliran
toketku dijilatinya, mulutnya seakan ingin menelan habis toketku,
lidahnya kini menari-nari di ujung pentil ku. Jari tangan kanannya
meraba-raba selangkanganku, menggesek-gesek it ilku hingga memekku basah
lagi, nafsuku naik kembali. Sementara tangan kirinya tetap meremas
toketku dan tangan kanannya tetap bergerilya di memekku, bibirnya kini
mencium dan melumat bibirku. Kubalas lumatan bibirnya dengan penuh
nafsu, kujulurkan lidahku masuk ke rongga mulutnya. Dia menghisap
lidahku, secara bergantian dia juga menjulurkan lidahnya ke dalam
mulutku dan kubalas dengan hisapan pula.
Kini dia membetulkan posisinya sehingga berada di atasku, kontol nya
sudah mengarah ke hadapan memekku. Aku merasakan sentuhan ujung
kontolnya di memekku, kepala kontol nya terasa keras sekali. Dengan
sekali dorongan, kepala kontolnya langsung menusuk memekku. Ditekannya
sedikit kuat sehingga kepala kontol nya terbenam ke dalam memekku. Walau
kontol nya belum masuk semua, aku merasakan getaran-getaran yang
membuat otot memekku berdenyut, cairan yang membasahi memekku membuat
kontolnya yang besar mudah sekali masuk ke dalam memekku hingga dengan
sekali dorongan lagi maka kontolnya masuk kedalam sarangnya, blee..
ess.. Begitu merasa kontolnya sudah memasuki memekku, kubalik badannya
sehingga kembali aku berada di atas tubuhnya, kududuki kontol nya yang
cukup panjang itu. Kugoyangkan pantatku dan kuputar-putarkan, kukocok
naik turun hingga kontolnya keluar masuk memekku, dia meremas- remas
kedua toketku. Lebih nikmat rasanya ngen tot dengan posisi aku diatas
karena aku bisa mengarahkan gesekan kontol besarnya ke seluruh bagian
memekku termasuk it ilku. Kini giliran nya yang tidak tahan lagi dengan
permainanku, ini dapat kulihat dari gelengan kepalanya menahan nikmat
yang sebentar lagi tampaknya akan ngecret. Dan ternyata benar juga, dia
memberikan aba-aba padaku bahwa dia akan ngecret. “Kita nyampe
sama-sama..bang”, rintihku sambil mempercepat kocokan dan goyangan
pantatku. “Aa.. Aacch!” Akupun nyampe lagi, kali ini secara bersamaan
dengan dia, bibir memekku berkedutan hingga meremas kontolnya. pejunya
dan lendir memekku bercampur menjadi satu membanjiri memekku. Karena
posisiku berada diatas, maka cairan kenikmatan itu mengalir keluar
merembes melalui kontolnya sehingga membasahi selangkanganku, banyak
sekali dan kurasakan sedikit lengket-lengket agak kental cairan yang
merembes keluar itu tadi. Kami berdua akhirnya terkulai lemas di dipan.
Posisiku tengkurap disampingnya yang terkulai telentang.
“Bang, pinter banget sih ngerangsang Ines sampe berkali2 nyampe, udah
gitu kontol abang kalo udah masuk terasa sekali gesekannya, abis gede
banget sih”, kataku. “memek kau juga nikmat sekali Nes, peret banget
deh, kerasa sekali cengkeramannya kekontolku”, jawabnya sambil
memelukku. “kau ngelampiasin napsu biasanya sama siapa Nes”
Pertanyaannya tak kujawab, aku lemes sekali dan tak lama akupun pules.
Kami berdua tertidur cukup lama karena kelelahan dan tiupan angin sejuk
sepoi2.
Ketika terbangun, kami masuk keapartmentnya karena dia mengajakku mandi.
“Kita mandi sama-sama yuk!” ajaknya, “Badanku lengket karena keringat”.
Kami menuju ke kamar mandi beriringan sambil berpelukan, bertelanjang
bulat. Kamar mandinya tidak terlalu besar namun cukup bagus, ada ruangan
berbentuk segi empat di dalam kamar mandi, bentuknya kira-kira seperti
lemari kaca. Kami berdua masuk ke dalamnya dan menyalakan shower, aku
dan dia saling bergantian menggosok tubuh kami, demikian pula saat
menyabuni tubuh kami lakukan bergantian, saling raba, saling remas,
bibir kami saling pagut. Dia menjulurkan lidahnya ke dalam mulutku yang
kusambut dengan hisapan, dan secara bergantian pula kujulurkan lidahku
ke dalam mulutnya. Diapun menyambutnya dengan lumatan. Rabaan tangannya
berpindah ke toketku. Diremas-remasnya toketku yang mulai mengencang
lagi pertanda napsuku bangkit lagi. Aku pun tidak mau kalah, kuraih
kontolnya yang kembali sudah berdiri tegak dan kukocok-kocok lembut
dengan jariku. Ujung kontolnya sesekali menyenggol bagian depan pangkal
pahaku. Luar biasa staminanya, barusan selesai ngecret di memekku sudah
ngaceng lagi. “kalo cewek jembutnya lebat pasti napsunya besar, kaya kau
ya Nes”, katanya. Kuarahkan kontolnya ke belahan bibir memekku. Dengan
menggunakan tanganku, kugesek- gesekkan ujung kontolnya ke belahan bibir
memekku. Kutempelkan ujung kontolnya ke ujung it ilku dan
kugesek-gesekkan naik turun. Kini memekku kembali mengeluarkan cairan
bening.
Lalu dia mematikan shower sambil duduk di samping bathtub. Aku
dipangkunya dengan posisi memunggunginya. kontolnya yang sudah ngaceng
keras kembali dimasukkannya ke dalam memekku dalam posisi seperti itu.
Karena kondisi bathtub yang sempit mengharuskan posisiku merapatkan
pahaku, maka memekku menjadi kian sempit saja. Awalnya agak sulit juga
kontolnya masuk kedalam memekku. Tetapi dengan sedikit bersusah payah
akhirnya ujung kontolnya berhasil menyeruak ke dalam memekku yang
kubantu dengan sedikit menekan badanku kebawah, dan kuangkat kembali
pantatku hingga lama kelamaan akhirnya berhasil juga kontolnya amblas
semua ke dalam memekku. Dengan posisi begini membuatku harus aktif
mengocok kontolnya dengan cara mengangkat dan menurunkan kembali
pantatku, sehingga memekku bisa meremas dan mengocok-ngocok kontolnya.
kontolnya terasa sekali menggesek-gesek dinding bagian dalam memekku.
Saat aku duduk terlalu ke bawah, kontolnya terasa sekali menusuk keras
memekku, nikmat yang kurasakan tidak dapat kulukiskan dengan kata-kata
lagi. memekku semakin lama semakin basah sehingga keberadaan kontolnya
dalam memekku sudah tidak sesesak tadi. Kini aku pun sudah tidak kuat
lagi menahan napsuku. Aku tidak mampu lagi mengangkat dan menurunkan
pantatku seperti tadi, kini aku hanya bisa terduduk dalam posisi
kontolnya masih tertancap di dalam memekku. Kugoyang-goyangkan saja
pantatku sambil duduk di pangkuannya. Kedua tangannya sedari tadi asyik
meremas kedua toketku. Pentilku dicubit dan dipilin-pilinnya sehingga
menimbulkan sensasi tersendiri bagiku. Dia rupanya tidak mampu bertahan
lama merasakan goyang ngebor gaya Inul yang kulakukan. “Aduuh..! Nes,
bener, hebat banget empotan memek kau! Aku hampir ngecret nich!” serunya
sambil tetap memilin pentilku. “Kita keluarin sama-sama yuk!” sahutku
sambil mempercepat goyanganku. Dia rupanya sudah benar- benar tidak
mampu bertahan ebih lama lagi hingga didorongnya aku sedikit ke depan
sambil dia berdiri, sehingga posisiku menungging membelakanginya, tetapi
kontolnya masih menancap di dalam memekku. Dia berdiri sambil mengambil
alih permainan, dia mengocok-ngocokkan kontolnya keluar masuk memekku
dalam posisi doggy style. “Aa.. Aacch!” kini giliranku yang menyeracau
tidak karuan. Aku merasakan kedutan-kedutan di dalam memekku, terasa
sekali semburan hangat yang menerpa dinding memekku, pejunya rupanya
langsung muncrat keluar memenuhi memekku. Bersamaan dengan itu, aku pun
mengalami hal yang serupa, kurasakan kedutan memekku berkali- kali saat
aku nyampe. Kami nyampe dalam waktu hampir bersamaan hingga memekku
kembali penuh dengan cairan birahi kami berdua, saking penuhnya sehingga
tidak tertampung seluruhnya. Cairan kami yang telah tercampur itu,
meleleh keluar melalui celah memekku dan merembes keluar hingga
membasahi perutku karena posisiku masih setengah menungging saat itu.
Kami pun melanjutkan mandi bersama-sama bagaikan sepasang pengantin
baru.
Setelah selesai mandi dan mengeringkan tubuh kami masing-masing dengan
handuk, dengan bertelanjang bulat kami menuju ke ruang makan. Dia
mengeluarkan sereal dari lemari gantung dan susu dari lemari es. “kau
mau susunya diangetin?” “Susu Ines dah anget ndiri kok bang”, jawabku
becanda. Dia menghangatkan susu di microwave oven sbentar, kemudian kami
menyantap sarapan pagi itu. “kau hebat ya Nes, empotan kau kenceng
banget, minum jejamuan ya”. “Ah enggak bang, Ines rajin fitnes dan senam
bl aja, jadi sip kan empotannya”. Setelah merasa kenyang, aku mengantuk
lagi. Aku berbaring di sofa dan akhirnya tertidur. Tidak tahu berapa
lama aku tertidur, tiba2 aku terbangun karena merasa toketku ada yang
mengelus2. Dia kemudian meremas toketku, malah sambil memlintir2
pentilku, perlahan pentilku mulai mengeras. “Bang, aah”, napsuku makin
meninggi. Heran juga aku, kok napsunya besar sekali, dah pengen ngen tot
lagi rupanya dia. “Bang, kuat banget sih, gak ada matinya ya”. Sambil
toketku diremasnya terus, dia menjilati seluruh tubuhku, mulai dari
ujung kepala sampai ujung kaki. Dijilatinya pula toketku, disedotnya
pentilku sampai aku gemetar saking napsunya.
Kakiku dan kedua pahaku yg mulus itu dibukanya sambil dielus2 dengan
satu tangan masih meremas toketku. Setelah itu memekku dijilatin dengan
lidahnya. Rasanya nggak keruan. Bukan hanya bibir memekku aja yang
dijilatinnya, tapi lidahnya juga masuk ke memekku, aku jadi
menggelinjang nggak terkontrol, wajahku memerah sambil terdongak keatas.
Melihat napsuku sudah naik, kontolnya yang besar sekali sudah ngaceng
dengan keras. Kugenggam. “Dikocok Nes”, pintanya, aku nurut saja dan
mengocok kontolnya dengan gemas, makin lama makin besar dan panjang.
“Nes diemut dong”, katanya keenakan. Dia berdiri disamping sofa dan aku
duduk sambil mengarahkan kontol yg ada digenggamanku ke arah mulut ku.
Aku mencoba memasukkan kedalam mulutku dengan susah payah, karena besar
sekali jadi kujilati dulu kepala kontolnya. Dia mendongakkan kepalanya.
Kutanya “Kenapa bang”. “Enak banget, terusin Nes, jangan berhenti”,
ujarnya sambil merem melek kenikmatan. Aku teruskan aksiku, aku jilatin
kontolnya mulai dari kepala kontolnya sampai ke pangkal batang, aku
terusin ke biji pelirnya, semua aku jilatin. Aku coba untuk memasukkan
kedalam mulutku lagi, udah bisa masuk, udah licin terkena ludahku.
Pelan-pelan kutarik mulutku, sambil kedua bibirku mengatup rapat di
seputar batang kontolnya. Setelah itu kuselomot kontolnya keluar masuk
mulutku seperti orang makan es lilin. Saking enaknya, tanpa terasa
pantatnya sampai maju-mundur seperti orang lagi ngen tot. Bedanya, yang
mencengkeram kontolnya bukan memek, tapi mulutku. Makin lama makin
cepat. kontolnya makin keras dan sepertinya sudah mau muncrat. Aku
sendiri sudah benar-benar nafsu, napasku mendengus-dengus makin keras,
kedua bibirku makin rapet “menggigit” kontolnya, dan kedua tanganku
meremas-remas pantatnya. Aku bener-bener udah nggak tahan. Dia memegangi
kepalaku dengan satu tangannya sambil memaju-mundurkan pantatnya,
mengen toti mulutku. Sedang tangan satunya lagi meremas toketku sebelah
kanan. erakannya semakin lama semain cepat. Tiba2 dia menghentikan
gerakannya. kontolnya dikeluarkan mulutku. Dia menaiki tubuhku dan
mengarahkan kontolnya ke toketku. “Nes, dijepit ama toket kau ya”. Aku
paham apa yang dia mau, dan dia kemudian menjepit kontolnya di antara
toketku. “Ahh.. Enak Nes. Diemut enak, dijepit toket juga enak. Sama
memek apalagi”, erangnya menahan nikmat jepitan toketku. Dia terus
menggoyang kontolnya maju mundur merasakan kekenyalan toketku. Sampai
akhirnya “Aduh Nes, sebentar lagi aku mau ngecret, keluarin dimulut
kauya”. “Jangan bang, di memek Ines saja”, jawabku. Aku tidak ingin
merasakan pejunya dimulutku, lebih baik dingecretkan di memekku, aku
juga bisa ngerasain nikmat.
Diapun naik keatasku sambil mengarahkan kontolnya ke memekku. Dia mulai
memasukkan kontolnya ke memekku. Pantatnya semain didorong dan didorong,
sampai aku merem melek keenakan ngerasain memekku digesek kontolnya.
Dia mulai menggerakkan kontolnya keluar dan masuk dimemekku yang sempit
itu. “Wuah, Nes, sempit betul memekmu”, dia menggumam tak keruan. Aku
mulai merasakan nikmat yg tak terkatakan, luar biasa enak sekali
rasanya. Secara naluri aku gerakkan pantatku kekanan dan kekiri,
mengikuti gerakan kontolnya yg keluar masuk, wuihh tambah nikmat. Selang
beberapa saat, dia mengajak ganti posisi, aku pasrah aja. Aku
disuruhnya nungging, dan dia menyodokkan kontolnya dari belakang ke
memek ku. Nikmat sekali permainan ini. “Ennngghh…” desahnya tak keruan.
Sambil menggoyang pantatnya maju mundur, dia memegangi pinggulku dengan
erat, aku merasa nikmat yang luar biasa. Tidak tahu berapa lama dia
menggenjot memekku dari belakang seperti itu, makin lama makin keras
sehingga akhirnya aku nyampe lagi “Bang, enjot yang keras, nikmat sekali
rasanya”, jeritku. Dia mengenjot kontolnya lebih cepat lagi dan
kemudian pejunya muncrat didalam memekku berulang-ulang, banyak sekali.
‘crottt, croooth.., crooootttthh…’ Aku merasa memekku agak membengkak
akibat disodok oleh kontolya yang besar itu. “Nes, memek kau luar biasa
deh cengkeramannya, nikmat banget Nes”, katanya sambil terengah2.
Setelah istirahat beberapa saat, dia bertanya padaku “Gimana Nes? enak
kan?”. “Enak sekali bang, rasanya nikmat sekali, memek Ines sampe sesek
kemasukan kontol abang, abis gede banget sih”, jawabku. Dia mencabut
kontolnya yang sudah lemes dari memekku. kontolnya berlumuran pejunya
dan cairan memekku. Mungkin saking banyaknya ngecretin pejunya
dimemekku.
Kami ngobrol aja sampai terdengar perutku berbunyi. “kau laper ya Nes,
kita ke mal lagi ajah ya”. “Ines mau siram2 badan dulu ya bang”‘
jawabku. “Tadi kan udah mandi”, katanya. “Biar seger saja bang, gak lama
kok”, jawabku. Aku mengguyur badanku di shower beberapa saat kemudian
menyabuni tubuhku. Selesai mandi, aku mengenakan pakean yang dibelikan
kemaren. Di mal kami mencari restoran padang ajah, dia memesan nasi dan
beberapa macam lauk dan desertnya sekalian. Kami makan dengan lahap.
Sehabis makan, kami berjalan2 di mal menurunkan perut. Baru pulang.
Sesampainya di apartmen, aku masuk kekamar mandi. Selang beberapa saat
aku keluar lagi hanya mengenakan lilitan handuk dibadanku tanpa pakaian
lainnya lagi. “Udah siap lagi ya Nes”, dia menggangguku. “Iyalah bang,
kan kita kesini untuk ngen tot. Kata abang mau ngen totin Ines sampe
loyo”, jawabku. Belahan dadaku sedikit tersembul dibalik handuk yang
menutup dada serta pahaku. Melihat itu sepertinya dia napsu lagi. Luar
biasa juga staminanya, gak puas2nya dia ngen toti aku. kontolnya menjadi
berdiri tegang. Kelihatan sekali dibalik CDnya. Dia juga sudah
melepaskan semua pakaiannya, dan berbaring di ranjang.
“Bang…. ngelihatnya kok begitu amat sih ?” kataku. Aku berbaring
disebelahnya, segera lilitan handukku dilepaskannya sehingga telanjang
bulatlah aku. toketku dielus2nya. “Nes, kau seksi sekali, mana binal
lagi kalo lagi dien tot. Kalo kau istriku, aku en totin kau tiap malem”,
katanya merayu. Aku hanya tersenyum, tidak menjawab rayuannya. Elusan
tangannya di toketku berubah menjadi remasan remasan halus. “Baang…. “,
aku memeluknya. Dia memelukku juga serta mencium bibirku. Aku begitu
menggebu gebu melumat bibirnya, kujulurkan lidahku kedalam mulutnya.
Nafasku menjadi cepat serta tidak beraturan. Setelah beberapa saat kami
berciuman, aku menggerakkan dan menggeser badanku sehingga sekarang
sudah berada di atas badannya. Aku semakin ganas saja dalam berciuman.
Dia memeluk badanku rapat2 sambil menciumiku. Kemudian aku menciumi
lehernya dan terus turun kearah dadanya. Dia berdesis “Nes….
ssssssshhhh.” Aku terus menciumi badannya, turun ke bawah dan ketika
sampai disekitar pusarnya, kucium sambil menjilatinya sehingga terasa
sekali kontolnya kian menegang dibawah CDnya. “Nes….. adduuuuuhh” dan
aku secara perlahan lahan terus turun dan ketika sampai disekitar
kontolnya, kucium dan kuhisap daerah sekelilingnya termasuk biji
pelernya dari balik CDnya. “Sssssssshhh… Nes… lepasin CDku” katanya
lagi.
Segera kulepas CDnya, dia mengangkat pantatnya supaya aku bisa
memelorotkan CDnya. kontolnya sudah ngaceng keras sekali, mengacung ke
atas. Kupegang kontolnya dan kukocok pelan pelan. kontolnya kumasukkan
kemulutku. “Aaaaaaaaaaaaaaahh……”, teriaknya keenakan. Aku segera menaik
turunkan mulutku pelan2 dan sesekali kusedot dengan keras. “Nes…..
enaaaaaaakkk. Ayoooo…. doooong… Nes….. Siniiiii…..aku… juga kepingin” ,
katanya sambil menarik badanku. Aku mengerti kemauannya dan kuputar
badanku tanpa melepas kontolnya dari mulutku. Posisi nya sekarang 69 dan
aku berada diatas badannya. memekku yang dipenuhi jembut yang lebat
dijilatinya. Aku menggelinjang setiap kali bibir memekku dihisapnya.
Dengan mulut yang masih tersumpal kontolnya aku bergumam. Dia membuka
belahan memekku pelan2 dan dijulurkannya lidahnya untuk menjilati dan
menghisap hisap seluruh bagian dalam memekku. Kulepas kontolnya dari
mulutku sambil mengerang “Baaang…. oooohhh”, sambil berusaha menggerak
gerakkan pantatku naik turun sehingga sepertinya mulut dan hidungnya
masuk semuanya kedalam memekku. “Baaang….. teruuuuuss… Baang” Apalagi
ketika it ilku dihisap, gerakan pantatku yang naik turun itu makin
kupercepat sambil mengerang lebih keras “baaang…. teeruuuuuuss”. it ilku
terus dihisap hisapnya dan sesekali lidahnya dijulurkan masuk kedalam
memekku. Gerakan pantatku semakin menggila dan cepat, semakin cepat dan
akhirnya “Baang…Ines….nyampeee”, sambil menekan pantatku kuat sekali
kewajahnya. Aku terengah engah. Perlahan lahan dia menggeser badanku
kesamping sehingga aku tergeletak di tempat tidur. Dengan masih
terengah2 aku memanggilnya “Baaang……. peluk Ines….. baaang… ” dan segera
saja dia memutar posisi badannya lalu memelukku dan mencium bibirku.
Mulutnya masih basah oleh cairan memekku. “Baaang….. “, kataku dengan
nafas nya sudah mulai agak teratur. “Apaa…Nes…” sahutnya sambil mencium
pipiku. “Baang…..nikmat banget ya dengan abang, baru dijilat saja Ines
sudah nyampe”, kataku manja. “Nes, sekarang…… boleh gak akuuuuuuuu…… “,
sahutnya sambil meregangkan kedua kakiku.
Dia mengambil ancang2 diatasku sambil memegang kontolnya yang dipaskan
pada belahan memekku. Perlahan terasa kepala kontolnya menerobos masuk
memekku. Dia mengulum bibirku sambil menjulurkan lidahnya kedalam
mulutku. Aku menghisap dan mempermainkan lidahnya, sementara dia mulai
menekan pantatnya pelan2 sehinggga kontolnya makin dalam memasuki
memekku dan….bleeeeeeeeeeeeeesss…… kontolnya sudah masuk setengahnya
kedalam memekku. Aku berteriak pelan… “aaaaaaaaaaaaaahh…… baaang……
“sambil mencengkeram kuat dipunggungnya. Kedua kakiku segera
kulingkarkan ke punggungnya, sehingga kontolnya sekarang masuk
seluruhnya kedalam memekku. Dia belum menggerakkan kontolnya karena aku
sedang mempermainkan otot2 memekku sehingga dia merasa kontolnya seperti
dihisap hisap dengan agak kuat.
“Nes….. teruuuuus….. Nes…. enaaakkk… sekaliiii… Nes….”, katanya sambil
menggerakkan kontolnya naik turun secara pelan dan teratur. Aku
merapatkan kedua pahaku sehingga memekku menjepit kontolnya sehingga
agak susah dia tarik keluar. Aku mendesah-desah nikmat:
“Aahhhhhhh….ahhhhhh …. ahhhhhhh”. kedua kakiku melingkar di badannya
untuk menekan kontolnya masuk lagi ke dalam memekku. Dengan gerakan liar
aku kemudian menggoyang-goyangkan pantatnya maju mundur dengan posisi
kedua kakiku menjepit pantatnya.
Di dalem lubang memekku, dia merasakan kontolnya seperti cucian lagi
dibilas. memekku kembali berdenyut-denyut cepat, memijiti kontolnya.
Setiap kali kontolnya ditekan masuk kedalam memekku, aku melenguh
“sssssssshhhh…..baaang”, karena kurasakan kontolnya menyentuh bagian
memekku yang paling dalam. Karena lenguhanku, dia semakin terangsang dan
gerakan kontolnya keluar masuk memekku semakin cepat. Aku semakin keras
berteriak2, serta gerakan pinggulku semakin cepat juga. Dia semakin
mempercepat gerakan kontolnya keluar masuk memekku. Aku melepaskan
jepitan kakiku di pinggangnya dan mengangkatnya lebar2, dan posisi ini
mempermudah gerakan kontolnya keluar masuk memekku dan terasa kontolnya
masuk lebih dalam lagi. Tidak lama kemudian kurasakan rasa nikmat yang
menggebu2, kupeluk dia semakin kencang dan akhirnya “ayoo…. baaang,
Ines….mauuuuuuu…… keluaaaaaar…. baaang”.
“Tungguuuuuu….Nes…….kitaaaaaa… .samaaaaa… samaaaa”, sahutnya sambil
mempercepat lagi gerakan kontolnya. “Adduuuuuuhh… baaang….. Ines…
nggaaaaak…tahaaaaaaaaan… baang.. ayooooooo….. se….karaaaaaang…” , sambil
melingkarkan kembali kakiku di punggungnya kuat2. “Nes…… …
akuuuuu…jugaaaaaaaaaaa…”, dan terasa
…creeeeeeet….creeeeeet….crrreeettt.. pejunya muncrat keluar dari
kontolnya dan tumpah didalam memekku. Terasa dia menekan kuat2 kontolnya
ke memekku. Dengan nafas yang terengah engah dan badannya penuh dengan
keringat, dia terkapar diatasku dengan kontolnya masih tetap ada didalam
memekku. Setelah nafasku agak teratur, kukatakan didekat telinganya,
“Bang…… terima kasih ya. Ines puas banget barusan,” sambil kukecup
telinganya. Dia tidak menjawab atau berkata apapun dan hanya menciumi
wajahku. Setelah diam beberapa lama lalu aku diajaknya membersihkan
badan di kamar mandi dan terus dia mengantarkan aku pulang.
Komik seks Bisa dibeli
JIKA ANDA PECINTA HENTAI/KOMIK SEKS,,ANDA BISA MEMBELINYA,,KOLEKSI KAMI LENGKAP,SEMUA BERBAHASA INDONESIA.
HARGA KOMIK :
75.000/JUDUL
TEBAL : 125-200 HALAMAN
HUBUNGI CONTACT : 085755755495
HARGA KOMIK :
75.000/JUDUL
TEBAL : 125-200 HALAMAN
HUBUNGI CONTACT : 085755755495
" PRODUK PASUTRI "
BalasHapus*** NITIP LAPAK NYA GAN ***
KHUSUS JUALAN ANEKA PRODUK DEWASA :
-OBAT KUAT SEX
-ALAT BANTU SEX PRIA DAN WANITA
-OBAT PEMBESAR PENIS
-KECANTIKAN
* PESAN (ORDER BARANG) BISA DI KIRIM SAMPAI TUJUAN *
-VIA PAKET KILAT TIKI/JNE/POS
CARA PEMBELIAN / PEMESANAN MELALUI :
CALL CENTER / SMS di :
HP : 087804455859 ( XL )
HP : 085311750510 ( TELKOMSEL )
= > KAMI HADIR MEMBERIKAN SOLUSI UNTUK MENGATASI PROBLEM ANDA DAN MENJADIKAN PASUTRI LEBIH HARMONIS
= > INFO LEBIH LENGKAP '' KLIK '' DI BAWAH INI GAN,,,,
Category: PEMBESAR ALAT VITAL PRIA
OBAT PEMBESAR PENIS PERMANEN VIMAX PILLS
ALAT PEMBESAR PENIS VAKUM BIG & LONG
Category: ALAT BANTU SEX PRIA
ALAT BANTU SEX PRIA VAGI PUSSY SENTER ELEKTRIK
ANDA JAUH DARI PASANGAN ANDA BONEKA FULL BODY SOLUSINYA
ALAT BANTU SEXUALITAS PRIA VAGI GETAR GOYANG SUARA MERINTIH
Category: ALAT BANTU SEX WANITA
ALAT BANTU SEX WANITA PENIS BEROTOT GETAR ELEKTRIK
ALAT BANTU SEX WANITA KAPSUL PENGGELI BERGETAR
ALAT BANTU SEX WANITA PENIS IKAT PINGGANG
ALAT BANTU SEX WANITA PENIS MUTIARA GETAR GOYANG ELEKTRIK
JUAL ALAT SEX WANITA PENIS MUNGIL SAKI
ALAT BANTU SEX UNTUK WANITA PENIS TEKUK MANUAL
ALAT WANITA PENIS TEMPEL TELUR ELEKTRIK
* CALL / SMS : 087804455859 [ XL ]
085311750510 [ TELKOMSEL ]
Category: OBAT KUAT SEX
OBAT KUAT MAXIMUM POWERFUL
OBAT KUAT VIAGRA USA ASLI
Category: KECANTIKAN
OBAT PENGGEMUK BADAN KIANPI PIL SUPER
PELANGSING BADAN HERBAL
CREAM PEMUTIH WAJAH ALAMI
OBAT PENINGGI BADAN SUPER
CREAM PEMUTIH SELANGKANGAN
CREAM PENGHILANG SELULIT
CREAM PENGHILANG BEKAS LUKA
CREAM PEMERAH BIBIR
OBAT PEMUTIH GIGI
PENINGGI BADAN HERBAL GROW UP SUPER
CALL / SMS : 087804455859 [ XL ]
085311750510 [ TELKOMSEL ]
*** TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANNYA GAN................***
BalasHapusMICHAEL ESSIEN PERGI DARI BANDUNG, KEMBALI KE CHELSEA
NOVEMBER 25, 2017 BY WSDSITE118
https://wsdsite.files.wordpress.com/2017/11/856b169204eea45f95137c5571698e38rsib.jpg
Jakarta – Gelandang Persib Bandung, Michael Essien, menyambangi pusat pelatihan Chelsea di Cobham, London, Rabu (22/11/2017) waktu setempat. Dalam pelesirannya kali ini, sang pemain sempat mengabadikan momen dengan Michy Batshuayi.
Situasi itu terungkap setelah Batshuayi mengunggah sebuah foto bersama Essien melalui akun Twitter pribadinya. Penyerang Belgia itu menuliskan, “Lihat bersama siapa saya berlari di @ChelseaFC hari ini? @MichaelEssien #Legenda #Rock.”
http://www.thesbobet.com/
Berakhirnya musim kompetisi Liga 1 menjadikan Essien mendapat banyak waktu luang saat ini. Situasi itulah yang membuat sang pemain diizinkan Persib untuk melakukan perjalanan ke London.
Chelsea bukanlah klub asing bagi Essien. Gelandang 34 tahun itu pernah memperkuat tim London Biru selama dua periode, yakni pada 2005-2012 dan 2013-2014.
Total 256 penampilan berhasil dibukukan Essien selama berseragam Chelsea di berbagai kompetisi. Sang pemain sukses meraih dua trofi Premier League, tiga Piala FA, serta masing-masing satu Liga Champions plus Piala Liga Inggris.
Saat ini Chelsea tengah mempersiapkan pertandingan pekan ke-13 Premier League kontra Liverpool, di Stadion Anfield, Sabtu (25/11/2017).
https://www.vidio.com/embed/824354-juventus-tolak-tawaran-tinggi-chelsea-untuk-alex-sandro?source=liputan6-bola&medium=embed&autoplay=false&player_only=false
BalasHapusJual Vakum Pembesar Payudara Di Surabaya
Jual Potenzol Cair Di Surabaya
Jual Blue Wizard Di Surabaya
Jual Opium Spray Di Surabaya
Jual Vagina Senter Di Surabaya
Jual Vagina Getar Goyang Suara Di Surabaya
Jual Obat Kuat Cialis 80mg Di Surabaya
Jual Obat Kuat Maxman Di Surabaya
Jual Pro Extender Di Surabaya
Jual Pill KLG Asli Di Surabaya